Hari Raya Idul Adha

Hari Idul Adha biasanya ditetapkan beberapa bulan setelah perayaan Hari Idul fitri, yang mana memiliki sebutan sebagai Hari Raya Kurban.  Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, seluruh umat Muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang saat ini jatuh pada tanggal 9 dan 10 Juli 2022. Pada saat itu, umat Muslim melakukan penyembelihan kurban yang akan dibagikan kepada sesama. 

Sejarah Hari Raya Idul Adha

            Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim as. Setelah beliau lama tidak dikaruniai keturunan hingga masa tuanya, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar diberi keturunan. Doa tersebut tercantum dalam QS. As-Saffat (37: 100).  Perintah untuk mengorbankan Nabi Ismail a.s turun melalui wahyu, wahyu tersebut turun kepada Nabi Ibrahim a.s melalui mimpi saat Nabi Ismail mencapai usia dewasa. 

            Dalam mimpi tersebut, Allah SWT memerintah Nabi Ibrahim as untuk menyembelih sang putra. Nabi Ibrahim as kemudian menyampaikan isi dari mimpi tersebut kepada Ismail yaitu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelihnya. Jawaban Ismail membuat Nabi Ibrahim as kaget, sebab putranya ternyata bersedia untuk dijadikan kurban sebagaimana perintah dari Allah SWT. Akhirnya,  saat waktu untuk menjalankan perintah Allah, nabi Ibrahim as sangat ragu untuk mengarahkan pisau kepada anaknya. Ismail berkata “Wahai Ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Engkau akan menemuiku insyaAllah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah SWT…”

            Sebagai bentuk ketaatan Nabi Ibrahim as, ia memilih untuk melakukan perintah Allah SWT. Anaknya yaitu Ismail, meminta ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan menajamkan pisau supaya ketika disembelih Ismail tidak meronta kesakitan. Ismail juga meminta pakaiannya diberikan kepada sang ibunda sebagai bentuk kenang-kenangan. Saat Nabi Ibrahim as akan mengayunkan parang, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan sembelihan yang besar. Seekor domba (kibas) jantan dari Surga, berwarna putih, bermata bagus, dan memiliki tanduk. Hal ini tertuang dalam Al-Quran surat As-Saffat ayat 104-107. 

            Kejadian ini tentu sebuah mukjizat dari Allah SWT, sedangkan perintah mengorbankan Nabi Ismail merupakan sebuah ujian bagi Nabi Ibrahim as dan sang putra untuk melihat sejauh mana ketaatan serta cinta Mereka kepada Sang Pencipta.  Ujian tersebut tentu sangat berat mengingat Nabi Ibrahim as sangat menyayangi Nabi Ismail. Meskipun demikian, keduanya tetap teguh dan setia melaksanakan perintah Allah SWT dan lulus dalam ujian tersebut. 

Kejadian ini menjadi asal mula sunnah berkurban bagi umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha. Ibadah kurban dimaknai sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah SWT untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Berkurban juga tercantum dalam QS. Al-Kautsar (108:1-2) yang memiliki arti “Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” Bagi umat Islam yang memenuhi ketentuan atau syarat sah berkurban yaitu, sebaiknya menyegerakan berkurban sesuai dengan kemampuan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Arum, F. 2018. Sejarah Idul Adha dan Hikmah Di Balik Kurban-Gramedia Literasi. Diakses        dari https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-idul-adha/

Septiana, T. 2022. Sejarah Hari Raya Idul Adha, Kisah saat Allah Menguji Ketakwaan Nabi         Ibrahim. Diakses dari https://amp.kontan.co.id/news/sejarah-hari-raya-idul-adha-      kisah-saat-allah-menguji-ketakwaan-nabi-ibrahim





Leave a Comment