BEM PSIKOLOGI UHMKA PERIODE 2021-2022

Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Allah SWT menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi dua tempat seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu QS. Al-isra Ayat 1 dan QS. An-Najm Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Makkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al-Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu ‘Anhum, sedangkan Muslim Rahimahumullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu ‘anhum.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”. (QS. Al-Isra Ayat 1)
Perjalanan Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual. Maka sebelum peristiwa itu terjadi, Allah SWT menyiapkan sebuah peristiwa spiritual terlebih dahulu terhadap kekasihnya, Nabi Muhammad SAW. Pada suatu malam, Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil turun ke Bumi, menghampiri Rasulullah SAW dengan secepat kilat. Ketiga malaikat perkasa itu langsung membawa Nabi Muhammad SAW ke sumur Zamzam di dekat Ka’bah, dengan penuh kesantunan dan kelembutan mereka memohon kepada Nabi Muhammad SAW agar beliau berkenan menelentangkan tubuh demi mempermudah proses pembelahan dada. Hal ini dilakukan sebagai persiapan lahir batin demi menjelajahi alam semesta yang tak pernah dialami oleh satupun makhluk di alam dunia.
Dalam pengalaman Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW melihat segala macam pengalaman yang sangat berguna bagi manusia. Nabi Muhammad SAW ditunjukkan ciri-ciri orang yang berada di surga dan maupun di neraka. Nabi Muhammad SAW dapat melihat esensi perbuatan manusia melalui pengalaman ini. Banyak kalangan yang mencoba melakukan penelitian empiris dan rasional terhadap pengalaman tersebut. Tetapi yang terjadi hanya persamaan teori-teori sains dengan Isra Mi’raj. Adapun pandangan yang paling masuk akal dari kaum sufi falsafi, menurut mereka mimpi para nabi adalah realitas dan bukan seperti mimpi manusia lainnya yang merupakan pengalaman imajinatif dan keacakan memori pikiran.
DAFTAR PUSTAKA
Miswari dan Fahmi,D. 2019. HISTORITAS DAN RASIONALITAS ISRA’
MI’RAJ. Jurnal At-Tafkir Vol. XII No. 2. Jakarta.
Zakaria,A. 2019. STUDI ANALISIS PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ NABI
MUHAMMAD MENURUT AL-QUR’AN DAN HADITS. AL TADABBUR: JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol: 04. Bogor
iyaa kak terima kasih kembali, semoga yang kita sajikan selaluu bermanfaat